Adab Berhutang Dalam Islam
Aflahsentosa.com - Adab Berhutang Dalam Islam. Dalam islam hutang - piutang diperbolehkan asal dengan tujuan kebaikan, dan tidak diperbolehkan hutang piutang untuk tujuan kemaksiatan. (HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Hakim). Serta dalam pengembalian hutangpun sudah ada aturannya, yaitu yang memberi pinjaman tidak diperbolehkan meminta pengembalian lebih dari jumlah pinjaman, karena apabila meminta pengembalian lebih dari yang di pinjamkan, kelebihannya adalah riba, sedangkan riba tidak diperkenankan dalam islam dan Allah melarang perbuatan riba.
Berikut Ini Diantaranya Adab Dalam Berhutang :
1. Jangan Pernah Tidak Mencatat Utang Piutang
Apabila kita melakukan utang piutang, sebaiknya di catat dan diketahui sama yang memberi hutang dan diberitahukan juga kepada anggota keluarga, hal ini untuk berjaga-jaga dari hal yang tidak kita duga sebelumnya, misalnya sebelum kita melunasi/mengembalikan pinjamannya dan kita sudah keburu di panggil sama Yang Maha Kuasa, keluarga jadi tahu pinjaman kita berapa dan harus mengembalikannya kepada siapa, keluarga sudah mengetahuinya. Sebagaimana firman Alloh dalam Alqur'an :
"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar........" (QS. Al Baqarah : 282)
2. Jangan Pernah Berniat Untuk Tidak Melunasi Hutang
Apabila kita berhutang jangan pernah berniat untuk tidak melunasi hutangnya, karena ini ternasuk perbuatan dzolim yang tidak diperbolehkan dalam islam.
"Siapa saja yang berhutang sedang ia berniat tidak melunasinya, maka ia akan bertemu Allah sebagai seorang pencuri" (HR. Ibnu Majah)
3. Punya Rasa Takut Jika Tidak Bayar Hutang
Kita harus punya rasa takut tidak bisa membayar hutang, karena kita tidak tahu umur kita sampai kapan. Apabila sampai kita meninggal tetapi masih meninggalkan hutang yang belum dibayar/dilunasi, maka kita harus mempertanggung jawabkannya kelak di akhirat.
"Semua dosa orang mati syahid diampuni, kecuali hutang." (HR. Muslim)
4. Jangan Merasa Tenang Kalau Masih Punya Hutang
Kita jangan merasa tenang apabila masih mempunyai hutang, karena apabila kita sudah meninggal dan masih meninggalkan hutang selama hidupnya yang belum dilunasi, dan sanak keluarganya tidak ada yang melunasi, maka kita harus melunasinya di akhirat dengan amalan kebaikan kita.
"Barangsiapa mati dan masih berhutang satu dinar atau dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan diambil dari amal kebaikannya. Karena di akhirat kelak tidak ada lagi dinar dan dirham" (HR. Inu Majah)
5. Jangan Menunggu Ditagih Baru Bayar Hutang
Apabila kita berhutang dan sudah mempunyai untuk membayar hutang, sebaiknya langsung di untuk membayar hutangnya, dan jangan menunggu di tagih hutangnya baru membayarnya.
"Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran hutang" (HR. Bukhari, Muslim, Nasa'i, Abu Dawud, Tirmidzi)
6. Jangan Mempersulit Dan Banyak Alasan Dalam Pembayaran Utang
Apabila kita berhutang dan sudah mempunyai untuk membayar hutang, sebaiknya segera digunakan untuk membayar hutang, apalagi jika yang meminjami sudah menagihnya sebaiknya segera di bayarkan dan jangan banyak alasan, mau untuk ini, mau untuk itu dan sebagainya.
"Sebaik-baik orang adalah yang paling baik dalam pembayaran hutang" (HR. Bukhari, Muslim, Nasa'i, Abu Dawud, Tirmidzi)
Demikian diantaranya mengenai adab berhutang dalam islam, semoga bisa menambah pengetahuan kita bersama, dan bisa berhati-hati dalam berhutang. Semoga bermanfaat. Aamiin
Posting Komentar untuk "Adab Berhutang Dalam Islam"